Sabtu, 28 Juni 2025

 ðŸ’—LATIHAN TAMBAHAN💗


1. MEMBUAT INVOICE

2. MEMBUAT PRIVOT TABLE

3. MEMBUAT VLOOKUP DAN HLOOKUP


EXCEL LATIHAN TAMBAHAN :

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1N_Obe9HY9Cp6O2oxPy2ldLmAtASwwPK3/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true


Demikian ulasan materi semester 2 yang telah saya tuangkan ke blogger. 

Semoga penjelasan ini dapat membantu pembaca dalam memahami isi pembelajaran secara lebih mendalam. Teruslah belajar dan semangat menempuh semester berikutnya!

 BAB 10

LAPORAN CASH FLOW


Laporan cash flow (dalam Bahasa Indonesia: laporan arus kas) adalah laporan keuangan yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas (uang tunai dan setara kas) dari suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini memberikan informasi penting mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas untuk operasional, investasi, dan pendanaan.


Tujuan Laporan Cash Flow:

  1. Menilai likuiditas perusahaan – Apakah perusahaan memiliki cukup kas untuk membayar kewajiban jangka pendek.

  2. Memonitor arus kas masuk dan keluar – Untuk menghindari kekurangan dana.

  3. Mengevaluasi kinerja keuangan – Khususnya dalam pengelolaan kas.

  4. Membantu pengambilan keputusan manajerial dan investasi.

  5. Menilai kemampuan perusahaan membayar dividen, bunga, dan utang.


Komponen Utama dalam Laporan Cash Flow:

  1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

    • Kas yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan, seperti penjualan barang/jasa, pembayaran gaji, biaya operasional, dll.

    • Contoh: penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran pajak.

  2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

    • Kas yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan aset jangka panjang seperti properti, peralatan, atau investasi lainnya.

    • Contoh: pembelian aset tetap, penjualan saham investasi, pembelian mesin.

  3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

    • Kas yang berasal dari atau digunakan untuk kegiatan pembiayaan, seperti penerbitan saham, pembayaran utang, atau pembagian dividen.

    • Contoh: pinjaman bank, pembayaran cicilan utang, penerbitan obligasi.



Berikut lembar kerja untuk laporan cash flow:


https://docs.google.com/spreadsheets/d/1wg-JyTq4klbtTNOJ_MW3n-7YqqR2r7rg/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true

 BAB 9

LAPORAN PERFORMA KARYAWAN


Laporan performa karyawan adalah dokumen yang berisi penilaian dan analisis terhadap kinerja seorang karyawan dalam periode tertentu, berdasarkan indikator-indikator kerja yang telah ditetapkan. Laporan ini digunakan oleh manajemen atau HRD untuk mengevaluasi kontribusi, produktivitas, serta perkembangan karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.


Tujuan Laporan Performa Karyawan:

  1. Menilai efektivitas kerja – Apakah karyawan mencapai target atau tidak.

  2. Sebagai dasar pengambilan keputusan – Untuk promosi, pelatihan, mutasi, hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

  3. Meningkatkan motivasi kerja – Memberikan umpan balik yang membangun agar karyawan berkembang.

  4. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan – Mengetahui kelemahan yang perlu ditingkatkan.

  5. Meningkatkan produktivitas organisasi – Dengan menempatkan orang yang tepat sesuai kemampuannya.


Komponen Umum dalam Laporan Performa Karyawan:

  • Identitas karyawan (nama, jabatan, divisi, NIK)

  • Periode penilaian

  • Deskripsi tugas dan tanggung jawab

  • Target kerja dan pencapaian

  • Penilaian berdasarkan indikator (misalnya: disiplin, tanggung jawab, kerja sama, kualitas kerja, inisiatif, kepatuhan, dsb.)

  • Skor atau nilai performa

  • Komentar atau evaluasi atasan

  • Saran pengembangan

  • Tindak lanjut (pelatihan, penghargaan, dll.)


Jenis Penilaian yang Bisa Digunakan:

  • Penilaian 360 derajat (dari atasan, rekan kerja, dan bawahan)

  • Key Performance Indicators (KPI)

  • Balanced Scorecard

  • Self-assessment

  • Penilaian kuantitatif dan kualitatif


Berikut contoh lembar kerja laporan performa karyawan :

 BAB 8

LAPORAN INVENTORY


Laporan inventori (atau laporan persediaan) adalah dokumen yang memuat data lengkap dan terperinci mengenai jumlah, jenis, kondisi, serta nilai barang-barang yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini dibuat secara berkala (harian, mingguan, bulanan, atau tahunan) untuk memantau dan mengelola aset atau persediaan dengan lebih efisien.


Tujuan Laporan Inventori:

  1. Mengontrol stok barang – Mengetahui jumlah barang yang tersedia, habis, atau berlebih.

  2. Mendeteksi selisih stok – Mencegah kehilangan atau pencurian barang dengan membandingkan stok fisik dan catatan.

  3. Perencanaan pengadaan – Membantu menentukan waktu dan jumlah barang yang perlu dibeli atau diproduksi.

  4. Pelaporan keuangan – Memberikan informasi nilai persediaan untuk laporan keuangan perusahaan.

  5. Audit dan transparansi – Memberikan data yang valid untuk pemeriksaan internal atau eksternal.


Isi Umum Laporan Inventori:

  • Nama barang

  • Kode barang

  • Satuan

  • Jumlah awal

  • Barang masuk

  • Barang keluar

  • Jumlah akhir

  • Lokasi penyimpanan

  • Kondisi barang (baik/rusak)

  • Nilai barang


Jenis-Jenis Laporan Inventori:

  1. Laporan Persediaan Barang Dagang

  2. Laporan Persediaan Bahan Baku

  3. Laporan Persediaan Barang Jadi

  4. Laporan Inventaris Aset Tetap (misal: peralatan kantor, mesin, dll.)


Berikut contoh lembar kerja laporan inventori:

Jumat, 27 Juni 2025

 BAB 7

LAPORAN OVERHEAD


Di dunia bisnis, overhead atau pengeluaran overhead mengacu pada pengeluaran yang berlangsung saat bisnis beroperasi, atau sering juga disebut pengeluaran operasional. Contohnya adalah biaya sewa, gas, listrik dan gaji. 

Istilah overhead ini digunakan ketika hendak mengelompokkan pengeluaran yang diperlukan untuk proses bisnis, tapi tidak bisa diasosiasikan secara langsung dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

Biaya overhead ini berkaitan erat dengan fixed cost, dan variable cost, selain cost lain seperti biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Pengeluaran overhead ini adalah semua cost di laporan laba rugi, kecuali untuk tenaga langsung, material langsung, dan pengeluaran langsung. Pengeluaran overhead ini termasuk biaya akunting, periklanan, depresiasi, asuransi, bunga, pajak, telepon, dan sebagainya.


📄 Isi Umum Laporan Overhead

Laporan overhead biasanya mencakup:

  1. Biaya Overhead Pabrik (BOP) – seperti:

    • Gaji supervisor

    • Listrik pabrik

    • Pemeliharaan mesin

    • Penyusutan peralatan

  2. Overhead Administrasi & Umum – seperti:

    • Gaji staf kantor

    • Biaya telepon

    • Alat tulis kantor

  3. Overhead Pemasaran – seperti:

    • Biaya iklan

    • Biaya distribusi


🎯 Tujuan Laporan Overhead

  • Menilai efisiensi biaya tidak langsung

  • Menentukan harga pokok produksi (HPP)

  • Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan biaya

  • Menyusun anggaran (budgeting)


Berikut contoh lembar kerja untuk laporan overhead pabrik:

 BAB 6

LAPORAN EXPENSE/PENGELUARAN


Laporan expense atau laporan pengeluaran adalah dokumen yang menampilkan semua pengeluaran yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan bisnis. 

Misalnya ketika pemilik bisnis berpergian ke lokasi lain untuk meeting maka biaya perjalanan, makan, akomodasi, dan pengeluaran lainnya yang terjadi akan ditambahkan ke laporan expense ini.


Tujuan Laporan Expense:

  1. Transparansi keuangan: Menunjukkan ke mana uang dibelanjakan.

  2. Kontrol anggaran: Membantu membandingkan realisasi pengeluaran dengan anggaran yang direncanakan.

  3. Pertanggungjawaban: Digunakan sebagai bukti pertanggungjawaban kepada pihak manajemen atau pemberi dana.

  4. Pengambilan keputusan: Memudahkan manajemen dalam menganalisis dan mengambil keputusan berdasarkan data pengeluaran.


Laporan pengeluaran ini terdiri dari beberapa jenis pengeluaran:

1. Pengeluaran perolehan pendapatan

2. Pengeluaran operasi atau rutin

3. Pengeluaran operasional lainnya

4. Pengeluaran lain lain


Berikut ini contoh langkah-langkah pembuatan dokumen excel untuk membuat laporan pengeluaran :

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1nYb2blaecAr4SjyP-xYj5uNvDPzz_Mny/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true

Kamis, 26 Juni 2025

 BAB 5 

PERHITUNGAN JUMLAH ANGSURAN HUTANG


Sebuah bisnis kadang ingin mengetahui detil berapa jumlah angsuran tiap bulan, dan berapa porsi pokok utang dan interest yang disumbangkan dari angsuran tersebut. Excel memiliki fungsi untuk mengakomodasi hal ini, yaitu fungsi PMT.


Fungsi PMT ini berfungsi menghitung pembayaran dari pinjaman, dengan masukan berupa nilai pinjaman, dan tingkat suku bunga.


Sintaks yang digunakan adalah:

PMT (rate, nper, pv, [fv], [type]) 


1. Rate (wajib), yaitu tingkat interest rate dari pinjaman.

2. Nper (wajib), jumlah total pinjaman pembayaran untuk pinjaman tersebut.

3. Pv (wajib). Nilai present value, atau jumlah sekarang dari sebuah nilai di masa depan. Ini juga sering disebut nilai principal.

4. Fv (opsional). Nilai future value, uang yang Anda inginkan setelah pembayaran terakhir dilakukan. Jika FV dihilangkan, diasumsikan nilainya adalah 0, yaitu nilai masa depan dari utang itu adalah nol.

5. Type (opsional). Nilainya nol (0) atau (1) dan mengindikasikan ketika pembayaran masih jatuh tempo atau belum. Nilainya 0 atau dihilangkan di akhir periode, atau 1 di awal periode.


Harus diperhatikan bahwa pembayaran yang dihasilkan dari rumus PMT hnya memasukkan nilai principal dan interest saja, tapi tidak termasuk pajak, dan biaya lain-lain yang berkaitan dengan pinjaman.

Pastikan Anda konsisten dengan unit yang Anda gunakan untuk menentukan rate dan nper. Contohnya jika Anda membuat pembayaran utang untuk empat tahun, dengan nilai interest rate per tahun sebanyak 12%, maka Anda gunakan 12%/12 untuk rate dan 4*12 untuk nper-nya. Jika ada membuat pembayaran tahunan untuk pinjaman yang sama, gunakan 12% untuk rate dan 4% untuk nper. Jika Anda ingin mencari jumlah uang total yang dibayar selama durasi pinjaman, Anda tinggal mengalikan PMT yang dihasilkan dengan nper.

Untuk menghitung ini, Anda juga memerlukan fungsi PV. Fungsi PV ini merupakan nilai yang merepresentasikan present value dari investasi. Nilai present value ini adalah jumlah total dari pembayaran di masa depan yang ada sekarang.


Berikut contoh pembuatan perhitungan pinjaman:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1sbjw1wKhnj-EpWEmLVim3c4ELT0No0Oc/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true

 BAB 4

NERACA KEUANGAN


Neraca atau laporan keuangan adalah bagian dari laporan keuangan atau suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode.


Neraca terdiri dari 3 (tiga) unsur :

1. Aset

2. Liabilitas

3. Ekuitas

jika dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut :

Aset = Liabilitas + Ekuitas


Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi (triwulan, caturwulan, atau tahunan)


Tujuan neraca keuangan:

  • Menilai kesehatan keuangan perusahaan

  • Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya

  • Sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajemen, investor, kreditur, dan pihak lainnya


Berikut contoh lembar kerja neraca keuangan :

Selasa, 24 Juni 2025

 BAB 3

LAPORAN UTANG


Dalam dunia usaha, utang piutang haruslah dicatat dengan baik, agar tidak menimbulkan kesalahfaahaman dalam menjalankan usaha, untuk itu perlu dikelola dengan baik.

Dalam dunia perusahaan, utang adalah kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak lain (biasanya kreditur atau pemasok) dalam jangka waktu tertentu. Utang timbul ketika perusahaan meminjam uang, membeli barang atau jasa secara kredit, atau memperoleh pembiayaan dari pihak luar.


Fungsi Utang bagi Perusahaan:

  • Sumber pendanaan alternatif selain modal sendiri.

  • Meningkatkan leverage perusahaan (dengan risiko tertentu).

  • Membiayai operasional dan investasi tanpa harus mengorbankan ekuitas pemilik.


Risiko Utang:

  • Beban bunga yang harus dibayar.

  • Risiko gagal bayar jika arus kas tidak mencukupi.

  • Dapat mempengaruhi kesehatan keuangan dan skor kredit perusahaan.


Di materi ini temen-temen bisa menentukan apa saja yang dilakukan menggunakan utang dari penerimaan uang tersebut...


Berikut contoh lembar kerja laporan penerimaan utang bisnis dan laporan utang-utang bisnis

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1JP_FO0YM_g15jlevIkfIymXoEE_PmQB2/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true

 BAB 2

LAPORAN PENJUALAN BULANAN


Laporan penjualan adalah laporan yang sangat penting, dimana berisi pelaporan dan analisa penjualan yang berisi informasi penting mengenai penjualan produk, mulai dari sales, customer, dan resource keuangan untuk melihat secara lebih detail mengenai performa penjualan.


Laporan penjualan mencatat produk atau jasa yang terjual dalam jangka waktu tertentu.

Beberapa item yang ada di laporan penjualan (sales report) antara lain:

1. Jumlah penjualan per item atau kelompok item

2. Jumlah contact yang sudah dihubungi, mialnya dalam kasus marketing via telepon

3. Biaya biaya yang terlibat dalam promosi


Berikut contoh lembar kerja untuk laporna penjualan bulanan dan chart penjualan per kategori

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1peop9h4kGXTgwJ_CpTjmYceIW_mt1Lzd/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true

 BAB 1

LAPORAN BREAK EVEN


Dalam ilmu ekonomi, titik impas (break even point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

BEP amatlah penting perannya jika ingin membuat usaha, fungsinya sebagai indikator agar kita tidak mengalami kerugian, baik untuk usaha jasa atau manufaktur. Manfaat BEP adalah:

1. Alat perencana untuk hasilkan laba

2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan

3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

4. Mengganti sistem pelaporan menjadi grafik yang mudah dibaca dan dimengerti


Komponen yang berperan dalam perhitungan BEP yaitu biaya, yaitu biaya varaiabel dan biaya tetap.


Cara menghitung BEP

Perhitungan BEP atas dasar unit:


BEP unit = FC/(P-VC)

FC : biaya tetap

P : harga jual per unit

VC : biaya variabel per unit


Berikut contoh lembar kerja untuk membuat tabel perhitungan BEP

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1F9VQmsCH5w1HUWaJIk66rSbLstqgTy9w/edit?usp=drive_link&ouid=100133041940308602807&rtpof=true&sd=true


Minggu, 22 Juni 2025

🖥️ Selamat Datang di Materi Semester 2 Mata Kuliah Aplikasi Komputer Bisnis!

 Halo teman-teman!

Memasuki semester genap, kita akan melanjutkan perjalanan belajar dalam mata kuliah Aplikasi Komputer (Aplikom) dengan materi yang lebih mendalam dan aplikatif. Nahh di semester ini kita akan mulai mengembangkan kemampuan dalam mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang lebih kompleks, khususnya Microsoft Excel, pengolahan data, bahkan mungkin pengenalan tools digital untuk mengasah kemampuan dan menambah skill.

Blog ini disusun untuk membantu kalian memahami setiap topik yang dibahas selama perkuliahan, mulai dari ringkasan materi, panduan praktikum, hingga contoh lembar kerja praktikum. Harapannya, kalian bisa lebih siap dalam mengikuti perkuliahan, menyelesaikan tugas, dan tentunya menghadapi ujian akhir semester.

Selamat belajar, semoga blog ini bisa jadi teman belajar yang bermanfaat untuk kalian semua! 💻📚